Jumat, 23 Januari 2009

FENOMENA PASCA PD II

MODUL SEJARAH
(SEJ.4.A.2.2.1.09)

Kompetensi Dasar :
2.1. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan hubungannya dengan Perang Dunia II dan Perang Dingin

Indikator :
Menjelaskan tentang polarisasi dunia pasca Perang Dunia II
Mengidentifikasi kekuatan Blok Barat dan Blok Timur
Mengidentifikasi penyebab perang dingin
Menjelaskan beberapa peristiwa yang terkait dengan perang dingin
Menjelaskan akhir dari perang dingin
Mendeskripsikan dampak perang dingin
Mendeskripsikan teknologi yang berhubungan dengan Perang Dunia II
Memberi contoh perbandingan teknologi persenjataan masa Perang Dunia II dan Perang Dingin


FENOMENA BARU FENOMENA PASCA PD II

Polarisasi dunia
Adalah proses terbentuknya sebuah kekuatan atau kutub baru di dunia ini.Kutub yang dimaksud adalah Blok Barat dan Blok Timur.Kedua blok ini mampu menarik negara-negara lain menjadi satelitnya hingakekuatan terus bertambah.
Pasca Perang Dunia II timbul fenomena baru yakni lahir negara adikuasa /super power dan terjadinya Perang dingin
Perang Dingin
Perang Dingin (1947-1991) adalah sebuah "perang" di mana pasukan kedua musuh utamanya sebenarnya tidak pernah saling bertarung. Istilah "Dingin" digunakan untuk menjelaskan hubungan antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) selama masa 45 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi.
Perang Dingin berkaitan dengan banyak perang lokal lainnya seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. salah satu dampak perang dingin dengan negara jerman adalah terbaginya jerman menjadi dua bagian yaitu jerman barat dan timur(tembok berlin)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Teknologi secara harfiah berarti ilmu tentang teknik atau cara melakukan suatu pekerjaan agar lebih mudah.Jadi teknologi itu untuk mempermudah suatu pekerjaan. Seringkali teknologi dikaitkan dengan penemuan baru.Teknologi terus berkembang setiap saat begitu pula pengetahuan kita tentang teknik juga akan bertambah sesuai dengan tuntutan jaman. Kemajuan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi perkembangan teknologi karena antara ilmu pengetahuan dan teknologi itu saling berkaitan.Teknologi berkembang dari yang paling sederhana hingga yang rumit ,dari manual menuju digital , dari teknologi rendah ke teknologi tinggi.kata kuncinya tetap yakni teknologi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan.
Berkaitan dengan peristiwa Perang Dunia II kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu pemicunya dan hal ini tak dapat dipungkiri.Sebut saja teknologi persenjataan yang semakin canggih mampu mencapai target dengan akurasi ang cukup tinggi Contoh yang paling nyata adalah Peluru kendali balistik adalah peluru kendali yang terbang dalam ketinggian sub-orbit melalui jalur balistik. Rudal balistik hanya dapat dikendalikan dalam tahap peluncurannya saja. Rudal balistik pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman antara 1930-an dan 1940-an berdasarkan perintah dari Walter Dornberger. Uji coba V-2 yang pertama sukses adalah pada 3 Oktober 1942 dan mulai dioperasikan pada 6 September 1944 melawan Paris diikuti dengan serangan terhadap London 2 hari kemudian. Sampai berakhirnya perang pada Mei 1945, lebih dari 3000 V-2 telah ditembakkan.
Agar lebih jelas lihat gambar berikut:

Sebuah ICBM LGM-118A Peacekeeper
ditembakkan dari 1st Strategic Aerospace Division
(1 STRAD) di Vandenberg AFB, CA, Amerika Serikat

Jenis rudal
Rudal balistik bervariasi menurut penggunaan dan jangkauannya :
Peluru kendali balistik jarak pendek (short-range ballistic missile atau SRBM) memiliki jangkauan kurang dari 1.000 km. Rudal jenis ini memiliki hulu ledak konvensional. Contoh dari rudal jenis ini antara lain adalah: V-2, Scud dan SS-21 Scarab.
Peluru kendali balistik jarak menengah (medium-range ballistic missile atau MRBM) meiliki jangkauan antara 1.000 sampai 2.500 km.
Intermediate-range ballistic missile atau IRBM memiliki jangkauan antara 2.500 sampai 3.500 km.
Peluru kendali balistik sub-benua (sub-continental ballistic missile atau SCBM).
Peluru kendali balistik antar benua (intercontinental ballistic missile atau ICBM) memiliki jangkauan lebih besar dari 3.500 km yang terdiri dari:
Peluru kendali balistik antar benua jarak terbatas (limited range intercontinental ballistic missile atau LRICBM) memiliki jarak antara 3.500 sampai 8.000 km.
LRICBM juga dikenal sebagai Peluru kendali balistik jarak kauh (LRBM).
Full range intercontinental ballistic missile atau FRICBM memiliki jangkauan antara 8.000 sampai 12.000 km.
Peluru kendali balistik berbasis kapal selam (submarine-launched ballistic missile atau SLBM).
Misil balistik jarak menengah dan pendek sering disebut sebagai misil balistik taktis atau teatrikal. Misil balistik jarak jauh umumnya dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir karena kapasitas muatnya sangat terbatas untuk peledak konvensional agar efisien. Menggunakan misil balistik dengan kemampuan jangkauan lebih jauh dari jarak target menjadi salah satu strategi untuk menyulitkan pertahanan. Contohnya, sebuah misil dengan jangkauan 3.000 km yang ditembakkan untuk target yang berjarak hanya 500 km dapat mencapai ketinggian yang lebih tinggi yaitu sekitar 1.200 km (secara kasar sama dengan ketinggian ICBM), dengan demikian misil tersebut akan menerjang target dengan kecepatan lebih dari 6 km/detik (Mach 17).

Sumber:
http://id.wikipedia.org/
http://globalisasi.wordpress.com/